Sabtu, 22 Juni 2013

PANTAI KUTA, TANJUNG AAN, LOMBOK


Heran dengan judulnya?? Kok Kuta di Lombok? Yup, memang ada Pantai bernama Kuta di Lombok, tepatnya di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah. Hanya 1,5 jam jika menuju Pantai Kuta dari Kota Mataram, atau 30 menit bagi anda yang langsung menuju Pantai Kuta dari Bandara Internasional Lombok. Dengan jalanan mulus seperti paha Cherrybelle, perjalanan anda akan terasa nyaman…. Heheheh…
Pantai dengan butiran pasir putih berbentuk seperti merica ini indah. Anda bisa memasuki kawasan Pantai Kuta dari jalan masuk ke Novotel Hotel dan belok kiri kea rah pantai yang pengunjung umum biasa masuk, yak karena memang sedikit dibedakan antara pantai untuk umum dan pantai untuk tamu hotel.

Spot yang menarik bagi anda yang ingin melihat sunset, jika beruntung anda akan mendapat Golden Sunset yang menawan dari pantai ini.
Banyak sekali penginapan di kawasan ini, dari yang harga 100an ribu sampai yang diatas 1juta. Tenang bagi anda dengan budget terbatas.
Setahun sekali di kawasan pantai ini diadakan “bau nyale”, atau tradisi pengambilan cacing laut, mirip dengan cerita “bau nyale” di Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur. Namun disini merupakan perayaan.peringatan terhadap Putri Mandalika.
Sedikit ke timur, anda dapat mengunjungi Pantai Tanjung Aan, tidak kalah menarik dengan Pantai Kuta, namun infrastruktur jalan agak sedikit kurang bagus, tapi tidak mengapa semua akan terbayar dengan pemandangan yang cantik.

Tertarik? Sila datang ke Pantai Kuta dan Pantai Tanjung Aan di Lombok J

Salam,

@andrants

#foto hasil bidikan pribadi

Senin, 17 Juni 2013

GILI KONDO, KAMI DATANG…..


Mataram, 18 Juni 2013, 10.18 WITA

Malam itu, Kompas TV menayangkan keindahan perairan Gili Kondo dengan terumbu karang yang cantik yang diselimuti air yang bening….
Rasa tertarik untuk mengunjungi salah satu Gili yang berada di Kabupaten Lombok Timur pun muncul. Ayo kerahkan massa!!!

Saya pun langsung  mengirimkan message ke grup Line, “Trip Gili Kondo on June, 15, 2013”. Ternyata yang berminat tidak begitu banyak. Saya pun menghitung besaran biaya per orang untuk perjalanan kesana. Dengan perhitungan 10 orang peserta dengan sewa 2 buah mobil, akhirnya saya tetapkan biaya sebesar Rp150.000,00/person. Lumayan murah atau mahal? Kembali ke kondisi dompet masing-masing, heheheh…
H-1 ternyata yang daftar tambah banyak, sampai akhirnya 17 orang yang ikut dengan 3 buah mobil sewaan.

Kali ini saya dapat giliran jadi sopir, lumayan, perjalanan 3 jam dari Kota Mataram, kota dimana saya dan teman-teman tinggal. Kami start dari Mataram sekitar pukul 07.30 WITA, selesai sarapan nasi kuning sebungkus, lumayan buat isi perut yang lapar.
Perjalanan 3 jam cukup mengasyikkan, bagi penumpang, bagi sopir, cukup melelahkan….. hahahahahah… melewati Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, dan akhirnya Lombok Timur. Kami pun sampai di pantai yang saya tidak tahu namanya, pantai yang memang dijadikan tempat untuk penyebrangan ke 3 Gili, Lampu, Bidara, dan Kondo.
Setelah tawar menawar yang cukup lama, kami dapat sewa kapal berkeliling 3 Gili dengan ongkos sebesar Rp38.000,00 per orang dari ongkos yang diminta sebesar Rp50.000,00. Karena kami ber-17 orang, kami memakai 2 kapal yang kondisinya cukup bagus dan bermesin bagus pula.




Tujuan pertama kami, Pulau Bakau, memang pulau ini hanya ditumbuhi bakau yang lumayan luas dan lebat. Terumbu karang perairan di sekitar Pulau Bakau lumayan bagus dengan air yang jernh. Sayang tak satupun dari kami yang bawa snorkel.



Tujuan kedua adalah Pulau Kapal. Kenapa dinamakan Pulau Kapal? Karena dulu ada kapal yang terdampar di pulau kecil ini. Menariknya dari Pulau Kapal ini adalah luas yang sangat sempit karena terbentuk dari pertemuan arus yang membentuk sebuah pulau pasir. Kalau saya bilang lebih tepatnya adalah Pantai Ditengah Laut, karena luasnya yang “sempit” dan dikelilingi ombak dari semua sisinya. Dalam perjalanan dari Pulau Bakau ke Pulau Kapal ini, pemandangan bawah air sudah terlihat jelas, dengan warna-warninya terumbu karang yang terlihat dari atas kapal yang kami naiki.





Tujuan ketiga adalah Pulau Bidara, atau Gili Bidara. Pantai di pulau ini menurut saya tidak terlalu bagus, tapi ada yang unik dari Pulau yang satu ini, yaitu pulau ini adalah penghasil Ubi Jalar dan Wijen. Aneh kan?? Tapi percayalah!!! :D


Tujuan keempat adalah Pulau Kondo, atau Gili Kondo. Pulau ini yang bisa dikatakan punya fasilitas dari sebuah restoran dan penginapan sederhana. Kami sewa alat snorkel juga di restoran ini, dengan tarif sewa Rp25.000,00 tanpa pelampung dan Rp30.000,00 dengan pelampung. Cukup murah dibanding dengan tariff sewa di Gili Terawangan. Tak sabar, saya dan teman-teman langsung masuk ke air, dan berenang di sekitaran konservasi terumbu karang. Memang cantik dan alami. Pemandangan bawah air yang sangat indah.





Indah bukan?? Ayo ke Gili Kondo!!!!


Salam,
@andrants

#semua foto hasil jepretan saya sendiri

Senin, 10 Juni 2013

WOW!!!! NUSA TENGGARA TIMUR. PART: PULAU SUMBA





Mataram, 11 Juni 2013. 09 17 WITA.



Tet. Tet… Tet… bunyi alarm di jam 05.30 WITA membangunkan saya dari tidur yang cukup pulas di Guest House Rumah Bupati Sumba Timur. Bergegas mandi karena jam 7.00 WITA saya akan dijemput teman –teman dari Dinas Pendidikan untuk menuju ke Kecamatan Paga, di selatan pulau Sumba.
Ah… masih dingin, tp terus mengguyur air yang segar itu…

Tepat jam 7.15 WITA, mobil gagah bernama Strada, asal pabrikan Jepang Mitsubishi sudah parkir di depan kamar saya. “mari pak kita berangkat”. Ajak saya kepada teman-teman dari Dinas Pendidikan.

“pak kita mampir beli makanan dulu, disana tidak ada yang jual makanan”

“ah benar saja??” ucap saya sedikit tidak percaya. Tapi yasudahlah, saya percaya saja.

Perjalanan pun dimulai. Strada memang jago dijalanan sulit, tak hanya sekali mobil ini harus turun ke sungai karena tidak mempunyai jembatan. Ya inilah Indonesia, tepatnya di Sumba.

Bosan? Tidak!! Selama perjalanan saya bisa merasakan indahnya alam yang mata ini tidak perbah lihat sebelumnya.  Padang savana dengan banyak ternak, Sumba begitu indah. Melewati hutan hujan yang lebat, air terjun yang terdapat belut misterius, luar biasa!!!!



Tak terasa perjalanan sudah hampir 8 jam. Sampailah kita di Kecamatan Paga. Pesisir pantai ternyata, dengan ombak besar khas lautan Hindia.


Tidak lama saya di Paga, hanya sekitar 3 jam. Harus segera menyelesaikan pekerjaan secepatnya, atau saya akan pulang larut malam sampai di Waingapu nanti.

Perjalanan malam pun tak kalah seru, entah lewat jalan atau sungai, saya sudah tidak tahu, yang jelas sangat tidak rata. Kami pun berhenti sejenak di rumah warga, dan makan nasi bungkus yang kita beli pagi tadi. Masih enak?! Hahahahah… kalau lapar mah apa-apa enak!!!
Sekitar jam 23.00 WITA, kami pun sampai di Guest House Bupati Sumba Timur. Saya pun langsung tertidur.








………

Waikabubak.
Inilah ibukota Sumba Barat. Kota kecil, sangat kecil menurut saya. Kota dengan pria dewasa yang selalu membawa sebuah parang khas sumba di samping pinggangnya. Ngeri juga memang, jangan-jangan kalau berkelahi bisa saling tebas…. Tapi dapat kabar mulai tahun 2012 sudah dilarang pria dewasa untuk membawa parang, kebijakan yang baik.
































Saya sempat ke Kampung Waitabar dan Kampung Tarung. Salah dua Kampung adat di Sumba Barat. Kampung yang masih sangat asli, dengan rumah yang masih terbuat dari bebak, dengan kayu khas Sumba yang tahan sampai bertahun-tahun.


Mama-mama di Kampong Tarung maupun Kampung Waitabar juga sangat ramah. Sesekali kami bercanda. Tertawa bersama.



















Pasola. Saya belum lihat sampai sekarang. Tiap ke Sumba Barat, selalu tidak pas dengan jadwal Pasola yang diadakan sekitar bulan Februari sampai Maret.

Namun saya sudah sampe ke Kecamatan Lamboya Bawa, tempat dimana diadakan Pasola. Padang rumput yang luas, selingi beberapa kubur batu yang sudah berumur ratusan tahun.










Sungguh menarik Pulau Sumba ini… masih banyak yang masih bisa saya ceritakan tentang Sumba….


Salam,
@andrants

WOW!!! NUSA TENGGARA TIMUR PART: PULAU TIMOR.


Mataram. 10 Juni 2013, 21.34 WITA.

Timor, bagian dari gugusan kepulauan Indonesia, dan bagian dari FLOBAMORA. Sejak saya mendaratkan kaki di pulau Timor di Juni 2008, petualangan saya dalam tugas dan berpetualang di pulau ini di mulai.
Pulau Timor sekarang menjadi daratan dari wilayah Indonesia yang berbatasan darat dengan Negara tetangga, yang sejatinya merupakan sodara kita, Timor Timur. Namun sejak referendum tahun 1999, provinsi ini lepas, dan mengikrarkan sebagai sebuah Negara dengan sebutan Republic Democratic Timor Leste.

Saya tidak akan membahas tentang Timor Leste, karena saya juga belum pernah kesana, tapi cuma sampai di perbatasan Negara di Mota’ain, Kabupaten Belu. Kita cerita tentang Pulau  Timor yang mungkin teman-teman belum banyak tahu.

Here we go…….

Pulau Timor terdiri dari beberapa kabupaten dan kota, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Belu. Kita mulai dari………..
Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Ya meski sama-sama punya nama sama, Kupang terbagi dua, kota dan “desa”nya. Memang kalo dilihat dari fasilitasnya jauh berbeda. Tapi kita ga usah bahas tentang itu, kita bahas objek yang menarik dari kabupaten Kupang saja. Di kabupaten ini banyak sekali objek yang sangat menawan. Dari pantai, air terjun, dan objek budaya lainnya.
Saya sih mengunjungi pantai Tablolong, Pantai Lasiana, dan pantai-pantai lainnya yang cukup indah. Di bulan februari sampai dengan agustus, adalah bulan yang pas buat melihat “golden sunset’nya Kupang..
Salah tiganya Golden Sunset di Pantai Tablolong ini:



Di Pantai Teddys ini:






Dan di Pantai Lasiana ini:





Indah kan?? Heheheh J


Saya juga pernah mengunjungi air terjun Oenesu di Kupang Barat. Mungkin kurang tepat momentnya ya,, saya kurang dapat view yang bagus. Atau karena saya tidak bisa ngambil foto terbaiknya ya?? Hihihihi…. :D



Untuk Kabupate di Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Belu, sayang sekali saya tidak punya foto-foto kerennya, mungkin karena saya belum punya kamera atau tidak bawa kamera. Maafkan.
Yaaaa tapi saya lumayan banyak keliling sampe pelosok di TTS dan TTU ini, sampai ke perbatasan Timor Leste  bagian barat, juga pernah. Sampai ke kampong-kampung lah…
Di Kabupaten Belu juga saya sudah sampai ke pelosok-pelosok, ahhh tidak terlupakan pokoknya.. perjalanan yang indah. Dengan jalur trans Timor yang berkelok, naik Travel Timor yang sedikit ngebut dan memabukkan.






Cukup segini saja cerita saya di Timor, kita berlanjut ke Pulau Lain di posting selanjutnya…..


Salam…
@andrants
#foto yang ditampilkan adalah hasil jepretan kamera sendiri

Minggu, 09 Juni 2013

WOW!!!!! NUSA TENGGARA TIMUR




Mataram, 10 Juni 2013. 13.18 WITA.

“Para penumpang dipersilakan naik ke pesawat”
Petikan pengumuman dari crew Batavia Air Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang saya dengar waktu itu, 11 Juni 2008. Ya, saya akan terbang ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, provinsi yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. “Penerbangan yang akan sangat berkesan” gumam saya dalam hati, penerbangan terjauh yang pernah saya lakukan, Indonesia Timur.

Bersama ke-empat teman saya, kami adalah pegawai baru dari sebuah Badan, penempatan awal bekerja kami, begitulah sebenarnya. Bukan liburan, bukan pula jalan-jalan.



Jam 22.00 WITA. Hah?? Masih WITA?? Memang Nusa Tenggara Timur masuk dalam Zona Waktu Indonesia Tengah, bukan Indonesia Timur, meski banyak orang menyebutnya Indonesia Timur. Kami dijemput teman kantor. Bergegas kami memasukkan barang-barang kami ke mobil.

“wah kok gak nemu lampu merah ya?” celoteh teman saya. Saya pun liat depan kanan kiri, memang semua terlihat sepi. Mobil pun jarang, lampu merah belum kami liat. Sepi. Mungkin karena jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WITA keatas.

Kami pun berhenti di Rumah Makan Jakarta, di sekitaran Pasir Panjang. Mengisi perut setelah penerbangan 4 jam dengan transit sebentar di Surabaya. Memang melelahkan.

12 Juni 2008. Hari pertama saya masuk kantor. Dan hari pertama saya akan mulai berpetualang di tanah Flobamora. Flores Sumba Timor dan Alor.
Instansi saya memang kerjaanya dinas luar. Berkeliling kabupaten dan pelosok provinsi ini.

Ya, saya akan menuliskan pengalaman saya selama di tanah Flobamora, Nusa Tenggara Timur. 3 tahun 7 bulan, 11 Juni 2008 s.d 17 Maret 2012. Banyak kenangan manis, mengagumkan, dan tak kan telupakan dari provinsi kepulauan nan cantik ini.. tunggu tulisan saya berikutnya…..

Salam,
@andrants

#semua foto adalah hasil jepretan saya sendiri.